Menolong Pasien | Sedekah Bumi

Sedekah bumi - Menolong pasien beranak


Tahun 1954, kala itu penulis tinggal dan belajar di Padang Panjang (Sum-Teng. di Mu'allimin 'Ulya), Kauman; tinggal di sebuah Paviliun, Rumah Rumah Bersalin, milik Ibu ]awanis Syarif, (Aisyiah Daerah Sum-Teng). * Sekali waktu, menjelang Isya, tibatiba terdengar suara ibu-ibu merintih; ternyata seorang ibu hamil tua yang semula ke WC untuk buang hajat, tanpa disadari ia mendadak melahirkan di WC (WC duduk). Ibu ]awanis (kepala Bidan yang bertsnggung jawab) memanggil penulis dan sekaligus meminta bantuan menolong pasien bersangkutan ke ruang persalinan. Penulis memegang tepi " nyiuru” yang berisi bayi, berjalan mundur dimuka, seorang putri Bu ]awanis memegang tepi nyiru dari belakang, sementara tangan kiri ibu ]awanis menuntun bahu ibu pasien. Pasien tidak bisa berjalan cepat, karena ”ari-ari” si bayi masih belum lepas dari perut si bayi. * Kala itu yang paling sulit dialami ialah saat-saat kami akan menaiki tangga (lima anak tangga batu).* Alhamdulillah, walau perlahan, pasien dan bayi pun selamat sampai di ruang perawatan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Sedekah Bumi

Malam Menakutkan | Sedekah Bumi

Sama-sama terkesima | Sedekah Bumi