Sama-sama terkesima | Sedekah Bumi

Sedekah Bumi - Sama-sama terkesima


Pegawai Kantor semuanya terkesima, karena mereka tak menduga dan tak mengerti persoalan; Pengantar pun terkesima melihat para penerima yang demikian terkesima. Saya sendiri, merasa serba canggung namun rasa gembira lebih mengemukaan.

Karena serba mendadak suasana kantor pun agak kacau, seorang tua yang tak ku kenal memanggil seseorang berbisik-bisik, Orang itu pergi sebentar dan kembali memasang tempat tidur ”pelbet” saya diletak di antara meja kerja yang satu dengan yang lain. Lama juga, selama agak setengah jam, tak seorang pun menyanai siapa yang sebenarnya saya, kecuali mereka tahu sekilas bahwa adalah Mahasiswa Muhammdiyah Pd. Panjang, Sum.Teng yang baru dibebaskan dari sel tahanan Salemba menjadi tahanan rumah. Sekretariat kantorpun mendadak di ”libur" kan. Usai timbang terima oleh pengantar ke Kepala Kantor, Saya diperkenalkan kepada Bapak Kartosudarmo (tertua di kantor). Tak lama muncullah seorang pegawai, bernama : Asmangil membawa sebuah teko air dan sebuah cangkir beling; tak lama muncullah nasi Bungkus, Padang. * Malam itu, hanya saya sendiri tidur diruang Kantor; besoknya tak seorang pun masuk kantor, kecuali Pak Asmangil; beliau langsung melayani kebutuhan praktis saya.... selama empat hari ........ pada hari ke-S , sekitar jam 9 pagi, muncullah Pak ]adil Abdullah (Ketua Umum MASYUMI Sumsel) yang memang sudah lama saya kenal. * Sesudah tanya bertanya kepada sejumlah pegawai kantor PP Muhammadiyah, maka ]adil membawa saya pindah tempat ke "sebelah" (Kantor PP GPII),Menteng Raya no. 58. Di situ saya sudah ditampung oleh Panitia khusus untuk teman-teman Eks Tahanan Politik MASIUMI dan GPH. Saya ditempatkan di Jalan Sumbing,

Guntur, Pasar Rumput.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Sedekah Bumi

Malam Menakutkan | Sedekah Bumi